TRENDING

15 Jul 2013

Kisah Telur dan Tempe Gosong

Suatu malam, ibu yang bangun sejak pagi, bekerja keras membersihkan rumah tanpa pembantu, jam 7 malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Tapi karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong!

Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak karna minyak gorengnya habis.

Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah pulang kerja pasti sudah cape, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan tersenyum dan bahkan berkata "Bu terima kasih ya!" Lalu ayah masih menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.

Selesai makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telor dan tempenya yang gosong itu dan hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang dikatakan ayah.:

"Sayang.., aku suka telor dan tempe yang gosong"

Sebelum tidur, saya memberikan ciuman selamat tidur kepada ayah, saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?"

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya dan berkata, "anakku, ibu sudah berkerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah cape,

Jadi sepotong telur dan tempe gosong tidak akan menyakiti siapa pun kok!"

Jadi, Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yg sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.

Ingatlah emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalulah berpikir desawa. Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi pasti punya alasan tersendiri.

Janganlah kita menjadi orang yang egois hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti.

Tua itu Pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN...

Sumber: (unknown)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Post a Comment

Berikan komentar Anda ..... Tuhan Memberkati.....

 
Back To Top