Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu. Waktu pun berlalu. Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelepon dia. Tentu saja kaget bukan main, karena anak itu kan gila. Dipasung pula? Kok sekarang bisa lepas, kok bisa telepon?
Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh ayahnya. Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata, “Kamu harus memaafkan ayah kamu.” Tetapi anak itu tidak bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak.
Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata, “Aku mengasihimu.” Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan ayahnya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal. Dari situlah lagu Sentuh Hatiku ditulis.
Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
Tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, di dalam hidupku ini
Kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih
Bapa sentuh hatiku,
Ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Yang tiada pernah berhenti
Kasih-Mu ya Tuhan tak pernah berhenti
Sumber : ceritakristen.org/lh3
YESUS memang luar biasa... kasihnya tiada duanya... amin
ReplyDeletefollow back iy....
http://jofigins.blogspot.com
terima kasih infonya
ReplyDelete