Dalam cerita perang Troya dikisahkan tentang bagaimana pasukan Yunani mengepung kota Troya selama sepuluh tahun tanpa hasil, membuat kuda-kudaan raksasa dan mengisinya dengan prajurit pilihan. Mereka lalu pura-pura berlayar pergi. Warga Troya pun patung-patung itu sebagai strofi kemenangan dan menyeretnya ke dalam benteng. Dengan akal muslihat itu, prajurit Yunani pun keluar dari perut kuda, membuka gerbang bagi prajurit lain yang menanti di luar, lalu mulai mengencarkan serangan menaklukkan Troya.
Tanpa kita sadari, kita sebagai orang-orang percaya juga kerap terperangkap dalam jebakan si jahat. Kita kerap diintai dalam sebuah peperangan sengit. Memang bukan peperangan fisik, seperti perang Troya, tetapi peperangan rohani yag tak kelihatan. Musuh kita digambarkan sebagai para penguasa dari dunia kegelapan dan roh-roh di udara. Mereka memiliki tabiat yang sangat jahat dan licik. Dengan tipu daya kelompok ini menyusup ke dalam benteng pertahanan orang percaya untuk merusak kesatuan dan mencemari kesucian hidup orang beriman. Mereka menyerang dan membengkokkan lembaga gereja, keluarga, pengadilan hingga negara. Sehingga tak sedikit diantaranya berakibat pada perpecahan dan kekacauan dalam satu tubuh.
Namun seperti difirmankan dalam Efesus 6:12 agar kita tetap waspada dan mengenakan senjata perlengkapan Allah yang mampu menghadang serangan si jahat (Efesus 6: 13-16). Dengan itu, kita sepatutnya tetap berpegang teguh pada firman Tuhan sembari berdoa agar muslihat seperti hasutan, kebencian, iri hati, hawa nafsu dan niat jahat tidak berkuasa atas kita. Minta Tuhan agar senantiasa memagari kita dengan kuasa melawan si jahat.
Firman Tuhan adalah senjata ampuh yang mampu melawan kuasa jahat.
Post a Comment
Berikan komentar Anda ..... Tuhan Memberkati.....